Nama : Muthia Murdiani
Npm : 21208504
Kelas : 4EB15
LATAR BELAKANG
Di era globalisasi yang
sangat cepat dengan kemajuan tekhnolgi, aktivitas pasar modal pun dituntut
untuk setara dalam memberi kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah
hal yang di lihat dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang
berguna bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi
adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan
untuk membuat keputusan ekonomi.
Akuntansi memberikan
seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi alokasi
pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan
maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efesien.
Akuntansi Internasional
mempunyai peran yang sangat kompleks, dimana ruang lingkup pelaporannya ialah
perusahaan yang multinasional dengan operasi dan transaksi lintas Negara dengan
kewajiban pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain.
Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi, yakini:
- Pengukuran
Pengukuran atau
penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukur suatu objek yang
terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
- Pengakuan
Pengakuan ialah suatu
jumlah rupiah (kos) kedalam system akuntansi sehingga jumlah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
- Penyajian
Pengungkapan berarti
pembeberan hal hal informative yang di anggap penting dan bermanfaat bagi
pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui laporan keuangan utama dan
cara cara penyampaiannya.
- Pengauditan
Pengauditan ialah
membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan laporan keuangan untuk
member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
SUDUT PANDANG SEJARAH
Perkembangan akuntansi
sejalan dengan perkembangan dunia usaha, para usaha atau pedagang akan selalu
membandingkan antara jumlah harta yang dimiliki saat mulai berusaha/berangkat
berdagang dengan saat kembali.
Pada abad ke 14 para
pedagang dari Genoa mulai mengadakan percatatan secara sederhana. Dengan
terbitnya buku berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Pro Portioni et
Proportionality, yang disusun oleh Lucas Paciolo pada tahun 1494, pembukuan
mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan system berpasangan.
System buku berpasangan
ini berkembang di Eropa khususnya belanda yang lebih dikenal dengan system
Kontinental. Kemudian pada abad ke 19 teori dan praktek pembukuan berpasangan
dikembangan oleh Amerika serikat menjadi accounting. System akuntansi yang
berkembang di AS ini dikenal sebagai system Anglo-Saxon.
DEFINISI
Akuntansi internasional
memperluas akuntansi yang bertujuan umum yang berorientasi nasional, dalam arti
luas untuk Analisa komparatif internasional, Pengukuran dari isu-isu pelaporan
akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional, kebutuhan
akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman
pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan
pembuatan standar.
Menurut Iqbal, Melcher
dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi
untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di
negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia.
Internasionalisasi
Profesi Akuntansi
Komunitas investasi
internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan
profesional dan bahwa organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus
mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
Praktik Profesional
Internasional
Praktik internasional
dari akuntansi profesional terdapat dalam 3 tingkat, yang hampir pararel dengan
struktur sektor sektor industri dalam ekonomi atau pola organisasional umum
dari sistem penyediaan jasa professional.
TUJUAN
Tujuan di bentuknya
Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan
terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan
dunia.
Adapun alasan-alasan
yang mempengaruhi perusahaan melakukan bisnis internasional adalah:
- Memperluas pemasaran atau penjualan
Hal ini terjadi sebab
mungkinsaja sebuah perusahaan mempunyai kapasitas produksi berlebih dan tidak
ada lagi peluang memasarkan dan menjual produk di Negara tempat perusahaan
tersebut berada.
- Memperoleh akses bahan baku dan
faktor-faktor produksi lain
Perusahaan yang
bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari Negara dimana
sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan
aktivitasnya.
- Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya
teknologi
Akses teknologi sangat
diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan meningkatkan daya saing
perusahaan dalam kompetisi di pasar global.
Beberapa cara yang bisa
ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional adalah:
- Ekspor dan impor
- Kontrak manajemen
- Pemakaian lisensi
- investasi
KONVERGENSI DAN
HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI
Hampir sebagian besar
Negara di dunia saat ini menerapkan konsep standar akuntansi mereka untuk
beralih kepada standar akuntansi keuangan internasional, pengaruh globalisasi
bisnis yang mengikuti perkembangan zaman. Globalisasi bisnis tampak dari
perdagangan bebas antar Negara yang mengakibatkan munculnya banyak perusahaan
multinasional, hal ini berpengaruh pula pada kebutuhan akan harmonisasi akan
suatu standar yang berlaku kepada seluruh dunia.
Harmonisasi menyatakan
proses dalam peningkatan kompatibilitas atau kesesuaian praktik akuntansi
terhadap penentuan batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam. Standar
harmonisasi ini terlepas dari konflik logika dan dapat meningkatkan daya
banding informasi keuangan yang bersumber dari berbagai Negara di dunia. Secara
singkat, harmonisasi standar akuntansi dapat di artikan bahwa suatu perusahaan
tidak akan mengikuti secara penuh standar yang ditetapkan oleh internasional,
namun hanya akan menyesuaikan terhadap standar tersebut tanpa adanya
pertentangan peraturan. Akhir-akhir ini, sejumlah perusahaan yang
memperoleh tambahan dana dari luar negaranya dan para investor yang berusaha
untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi
beberapa kendala yakini perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan,
dan audit.
Konvergensi dalam
standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya
ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian
berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu
sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara
standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar
internasional. Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut
perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan
antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara
internasional.
Harmonisasi akuntansi
mencakup:
- standar akuntansi yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapannya
- pengungkapan yang dibuat oleh
perusahan-perusahan public yang berhubungan dengan adanya surat berharga
dan pencatatan terhadap bursa efek
- standar audit
sedangkan dilakukannya
harmonisasi standar akuntansi keuangan internasional tidak lepas dari
keuntungan dan kerugian yang di peroleh, menurut survey yang telah dilakukan
memperoleh hasil sebagai berikut:
keuntungan:
- secara umum semua pelaporan
keuangan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa induk, karena bahasa
inggris digunakan oleh seluruh dunia.
- Semua kalangan usaha akan mengalami
suatu manfaat yang cukup bernilai mengenai perencanaan biaya, biaya system
dan pelatihan.
Kerugian:
- Perpajakan dan jaminan social
berpengaruh terhadap efisiensi nasional. Persetujuan akan system
perpajakan akan menjadi pendirian seperi system kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam persaiangan antar Negara.
Sedangkan manfaat yang
didapat dengan adanya harmonisasi global yakni:
- Pasar modal menjadi global dan
modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambaran berarti.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
- Investor dapat membuat keputusan
investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan risiko
keuangan berkurang
- perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
- Gagasan terbaik yang timbul dari
aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar
global yang berkualitas tinggi.
IFRS
(International
Financial Report Standar)
IFRS merupakan standar
akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting
Standard Board (IASB). Standar akuntansi internasional disusun oleh organisasi
dunia yaitu:
- Badan standar akuntansi
internasional (IASB)
- Komisi masyarakat eropa (EC)
- Organisasi internasional pasar
modal (IOSOC)
- Federasi akuntansi internasional
(IFAC)
IFRS adalah suatu upaya
untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka jangka
panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar akuntansi
keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain peran
regulator, AEI punya kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan
anggotanya supaya investor di luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau
kita sudah beradaptasi ke IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan
bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari :
- Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
- Tranparansi bagi para pengguna dan
dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
- Dapat dihasilkan dengan biaya yang
tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
- Meningkatkan investasi
Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB)
Yang dahulu bernama
Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen
untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan
dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi,
dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalamIntan
Immanuela, puslit2.petra.ac.id)
Struktur yang
diterapkan dalam IFRS adalah:
- International Financial Reporting
Standar (IFRS) diterbitkan tahun 2001
- International Accounting Standards
(IAS) diterbitkan sebelum tahun 2001
- International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC)
- Standing Interpretations Committee
(SIC)
METODE AKUSISI DALAM
PENGGABUNGAN USAHA
Dalam penyataan IFRS
bahwa, “An entity shall account for each business combination by applying the
acquisition method.” [IFRS 3 (2008), par. 4]. Pernyataan diatas
mengidentifikasikan segala bentuk penggabungan usaha dalam IFRS disebut dengan
transaksi akusisi (pembelian). Pihak pembeli (acquirer) mengeluarkan sejumlah
dana untuk membeli suatu bisnis yang memiliki tujuan untuk memperoleh hak dalam
mengendalikan bisnis tersebut, dan pihak penjual merupakan pemilik lama yang
mengendalikan bisnis tersebut.
Masing – masing pihak
yang terlibat dalam bisnis bersedia dan memiliki informasi yang akurat dalam
transaksi yang terjadi. Pernyataan ini merupakan nilai wajar baik untuk
mengukur beban yang tengah dikeluarkan dalam akusisi.
Metode yang digunakan
dalam akusisi:
1. Mengidentifikasi
pihak pengakuisisi (acquirer)
2. Menentukan tanggal
akuisisi
3. Mengidentifikasi,
mengakui, dan mengukur asset yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung,
serta mengakui dan mengukur kepentingan non-pengenali.
4. Mengakui dan
mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian murah.
Akusisi di definisikan
sebagai transaksi-transaksi yang mengakibatkan diperolehnya kendali oleh suatu
pihak yang mengakusisi terhadap pihak yang di akusisi. Tanggal akuisisi harus
ditetapkan karena nilai-nilai wajar asset, liabilitas, dan ekuitas yang
dipertukarkan dalam penggabungan usaha didasarkan pada tanggal akuisisi.
Tanggal akuisisi (acquisition date) adalah tanggal diperolehnya kendali
(control) oleh pihak pengakuisisi (acquirer) atas bisnis yang diakuisisi
(acquiree). Tanggil ini mungkin saja berbeda dengan tanggal pertukaran ketika
pengorbanan diserahkan oleh pihak pengakuisisi kepada pihak penjual.
Selanjutnya, semua
harta yang didapatkan dan kewajiban yang dibebankan dari bisnis yang diakuisisi
harus diidentifikasi, diakui, dan diukur nilai-nilai wajarnya. IFRS 3
menegaskan bahwa pembelian asset dan liabilitas harus merupakan sebuah bisnis
untuk dapat diperlakukan dengan metode akuisisi. Pembelian asset atau
pengalihan liabilitas yang bukan merupakan sebuah bisnis harus diperlakukan
sebagai pembelian asset atau pengalihan liabilitas secara umum, tanpa adanya
pengakuan goodwill.
Dalam IFRS, goodwill di
konsep sebagai, “An asset representing the future economic benefits arising
from other assets acquired in a business combination that are not individually
identified and separately recognised. (Asset yang mencerminkan manfaat ekonomi
di masa depan yang berasal dari asset-asset lainnya yang diakuisisi melalui
penggabungan usaha yang tidak teridentifikasi secara individual dan diakui
secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar